Tanggal Rilis | : | 15 Februari 2021 |
Ukuran File | : | 0.78 MB |
Abstraksi
Pada bulan September 2020, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Sulawesi Tengah mencapai 403,74 ribu orang (13,06 persen), bertambah sebesar 5 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2020 yang sebesar 398,73 ribu orang (12,92 persen).Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2020 sebesar 8,76 persen naik menjadi 9,21 persen pada September 2020. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2020 sebesar 14,69 persen naik menjadi 14,76 persen pada September 2020.Selama periode Maret 2020 - September 2020, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 6,7 ribu orang (dari 80,73 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 87,43 ribu orang pada September 2020), sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 1,7 ribu orang (dari 318 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 316,31 ribu orang pada September 2020).Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada September 2020 tercatat sebesar 76,56 persen. Kondisi meningkat dibanding Maret 2020 yaitu sebesar 76,54 persen.Jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan, adalah beras, rokok kretek filter, kue basah, tongkol/tuna/cakalang, dan telur ayam ras. Sedangkan, untuk komoditi bukan makanan yang besar pengaruhnya adalah biaya perumahan, bensin, listrik, angkutan, pendidikan, dan perlengkapan mandi.